Senin, 15 Juni 2015

Cuci Otak di Supermarket

Ide iklan subliminal masih menakutkan banyak orang. Riset di bidang ini masih agak tabu, dan pendanaannya langka. Programming the Nation, sebuah film dokumenter yang dirilis pada Oktober 2011, secara sensasional bertanya, “Apakah kita semua dicuci otak? Atau sudahkah kita kehilangan pikiran kita?” Tingkat ketakutan semacam itu tidak berdasar. Sudah pasti tak ada yang mau dimanipulasi, tapi faktanya sekeliling kita mewarnai pilihan kita sepanjang waktu, tanpa kita sadari. Aroma kopi yang keluar dari toko roti bisa membuat kita sangat mengharapkan espreso; wangi daging panggang dari restoran bisa membuat perut kita berbunyi. Riset kami hingga hari ini mengindikasikan bahwa pesan subliminal mempengaruhi perilaku kita dengan cara yang sama seperti isyarat lingkungan. Partisipan haus lebih reseptif terhadap isyarat subliminal tentang minuman persis sebagaimana pembelanja lapar lebih mungkin untuk memenuhi keranjang belanjanya di supermarket.



LATAR CUCI OTAK: Pesan subliminal mempengaruhi kita dengan cara yang sama seperti isyarat lingkungan: bau dari kafe dapat membuat kita merasa lapar, aroma sitrus dapat memicu pikiran tentang bersih-bersih, bahkan musik dapat mempengaruhi apa yang kita beli di toko.

Quote:
Kekuatan pesan-pesan yang terselubung dibalik iklan terkadang secara sadar atau tidak sadar telah mempengaruhi otak kita semua agar bisa mengikuti pesan tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar