Ide iklan subliminal masih menakutkan banyak orang. Riset di bidang ini
masih agak tabu, dan pendanaannya langka. Programming the Nation, sebuah
film dokumenter yang dirilis pada Oktober 2011, secara sensasional
bertanya, “Apakah kita semua dicuci otak? Atau sudahkah kita kehilangan
pikiran kita?” Tingkat ketakutan semacam itu tidak berdasar. Sudah pasti
tak ada yang mau dimanipulasi, tapi faktanya sekeliling kita mewarnai
pilihan kita sepanjang waktu, tanpa kita sadari. Aroma kopi yang
keluar dari toko roti bisa membuat kita sangat mengharapkan espreso;
wangi daging panggang dari restoran bisa membuat perut kita berbunyi. Riset
kami hingga hari ini mengindikasikan bahwa pesan subliminal
mempengaruhi perilaku kita dengan cara yang sama seperti isyarat
lingkungan. Partisipan haus lebih reseptif terhadap isyarat
subliminal tentang minuman persis sebagaimana pembelanja lapar lebih
mungkin untuk memenuhi keranjang belanjanya di supermarket.
LATAR CUCI OTAK: Pesan subliminal mempengaruhi kita dengan cara yang sama seperti isyarat lingkungan: bau dari kafe dapat membuat kita merasa lapar, aroma sitrus dapat memicu pikiran tentang bersih-bersih, bahkan musik dapat mempengaruhi apa yang kita beli di toko.
![](http://unseenhands.files.wordpress.com/2012/07/latar-cuci-otak.png?w=490)
LATAR CUCI OTAK: Pesan subliminal mempengaruhi kita dengan cara yang sama seperti isyarat lingkungan: bau dari kafe dapat membuat kita merasa lapar, aroma sitrus dapat memicu pikiran tentang bersih-bersih, bahkan musik dapat mempengaruhi apa yang kita beli di toko.
Quote:
Kekuatan pesan-pesan yang terselubung dibalik iklan terkadang
secara sadar atau tidak sadar telah mempengaruhi otak kita semua agar
bisa mengikuti pesan tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar