Selasa, 24 Maret 2015

Intelijen AS: ISIS, Kelompok Militan Radikal Terkaya di Dunia


Intelijen Amerika Serikat menyebut ISIS menjadi kelompok radikal yang paling kaya di dunia. Diperkirakan ISIS mempunyai harta ratusan juta dolar atau sekitar ratusan miliar.

Intelijen AS menganalogikan penjaringn anggota ISIS antar negara menjadi yang berbiaya tinggi. Ditambah, ISIS sudah menguasai ladang minyak di Irak dan pengumpulan uang perasan dari sandera.

Pengamat Terorisme Michael Sheehan mengatakan meski kaya, ISIS pun menjadi kelompok teror yang terboros. Makanya diperkirakan ISIS saat ini tengah krisis uang tunai. Ditambah ISIS menduduki kawasan 'mahal' di Irak, seperti Mosul dan Tirkit, yang terkenal berbiaya hidup mahal.

Sementara itu seorang pejabat AS menyebutkan saat ini biaya besar ISIS adalah pembayaran gaji para militannya dari berbagai negara. Uang gaji itu diperkirakan berasal dari rampokan bank sentral Irak sebesar USD 400 juta.

Namun seorang eksekutif Bank Sentral Irak meragukan nilai itu. Hasil rampokan ISIS di bank sentral Irak hanya mencapai USD 85 juta.


Menurutnya, jika ISIS terus berkembang, mereka akan masuk ke dalam kelompok teror Islam yang paling kaya sepanjang sejarah. Bahkan bisa mengalahkan kelompok Al-Qaeda yang mempunyai kekayaan USD 300 juta.

Analis intelijen AS mengungkap saat ini ada 31 ribu pejuang ISIS. Mereka digaji besar. "Mereka menggunakannya untuk membayar gaji para pejuang dan sampai batas tertentu untuk mengelola khalifah dan membayar pegawai sipil," katanya.

Pundi-pundi ISIS akan terus bertambah seiring penjualan minyak Iran yang mencapai 30 ribu barel perhari. Namun lemahnya harga minyak dunia tidak menjamin kelangsungan hidup ISIS. Di pasar gelap, harga minyak dunia hanya USD 25 perbarel. Jauh dari standar harga minyak mentah USD 50 perbarel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar