![](http://s28.postimg.org/i4skxs5gd/260_Congress_Building_SEATO.jpg)
Konferensi Bandung dipandang Amerika Serikat sebagai perkumpulan komunis. CIA merancang aksi pembunuhan untuk gagalkan KAA.
Amerika Serikat tak suka pada rencana Sukarno mengadakan Konferensi Asia Afrika (KAA). Konferensi ini selain mendorong kemerdekaan bagi negara-negara Asia-Afrika, juga menetapkan sikap netral atau nonblok dalam perseteruan Blok Barat (AS) dan Blok Timur (Uni Soviet).
Padahal AS sedang berupaya membentuk SEATO (South East Asia Treaty Organization), sebuah aliansi militer-politik negara-negara Asia Tenggara, yang disponsori AS, guna membendung pengaruh komunis di wilayah itu. Bagi AS, KAA adalah ancaman untuk SEATO, yang didirikan di Bangkok, Thailand pada 19 Februari 1955. Anggota SEATO terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Australia, Selandia Baru, Pakistan, Filipina, dan Thailand.
Quote:
Para pejabat dalam pemerintahan Eisenhower dan CIA (Dinas Intelijen
Amerika Serikat), menurut sejarawan Baskara T. Wardaya, meyakini
konferensi negara-negara Asia Afrika itu telah menjadi semacam “ajaran
sesat” yang harus “dibereskan.” “Bertolak dari pikiran tersebut,” tulis Baskara dalam Bung Karno Menggugat!, “CIA kemudian mengambil inisiatif untuk mempertimbangkan rencana pembunuhan sebagai salah satu cara untuk menggagalkan KAA.” |
Quote:
“Menurut kesaksian,” tulis Baskara, “para pejabat CIA telah mengusulkan suatu rencana untuk membunuh seorang pemimpin Asia Timur guna mengacaukan KAA yang mereka pandang sebagai Konferensi Komunis.” |
Sehari setelah insiden itu, kementerian luar negeri Tiongkok mengeluarkan pernyataan yang menuding keterlibatan CIA dan Ching Kai-shek (pemimpin nasionalis Tiongkok, di Taiwan). “Mereka berencana menyabot pesawat carteran Air India, menjalankan rencana mereka untuk membunuh delegasi kami ke Konferensi Bandung yang dipimpin oleh Perdana Menteri Zhou Enlai, dan untuk menggagalkan Konferensi Bandung,” tulis Steve Tsang dalam The Cold War’s Odd Couple.
Menariknya, Zhou selamat karena sudah mengendus rencana pembunuhan dirinya. Menurut Steve Tsang dalam “Target Zhoe Enlai,” China Quarterly, September 1994, “Zhou mengetahui rencana itu sebelumnya dan diam-diam mengubah rencana perjalanan, kendati dia tak menghentikan sebuah delegasi kader yang lebih rendah untuk mengambil tempatnya.”
Di kutip dari:http://forum.viva.co.id/member.php?u=813910
Tidak ada komentar:
Posting Komentar